Senin, 23 Desember 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » » » Menerapkan Konsep Montessori di Sekolah Umum

Menerapkan Konsep Montessori di Sekolah Umum

 Ilustrasi : google.com
Setiap proses belajar mengajar seorang guru mengupayakan agar suasana kelas/lingkungan belajar yang ia kelola dapat memunculkan aktifitas siswa dengan memberikan stimulus yang cukup kepada seluruh siswa sehingga potensi siswa dapat berkembang dengan baik sesuai dengan level-level perkembangan mereka masing-masing.

Demikian pula dengan Montessori Education, Hanya saja Metode ini masih banyak diterapkan pada pendidikan taman kanak-kanak (kindergarten) dan sekolah dasar (elementary school) karena pada level ini tingkat bermain dalam belajar masih lebih dominan dibanding pada tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat. Montessori Education sebenarnya dilaksanakan pada sekolah dan kelas khusus, mulai dari pengelompokkan muridnya, metode guru mengajar, evaluasi, sampai media semua ada khusus dikelas Montessori.

Walaupun demikian konsep Montessori ini tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan level satuan pendidikan siswa selama seorang guru tetap menjadikan suasana belajar menyenangkan dengan peralatan dan media ajar yang ia kelola.
Lngkah-langkah berikut ini mungkin bisa dilakukan untuk mengelola pembelajaran dengan Menerapkan konsep Montessori yaitu :
  • Children Center : Dalam prinsip Montessori siswa diberi kebebasan untuk beraktivitas dengan lingkungan belajar sehingga dalam aktivitas tersebut siswa akan mengkonstruksi sendiri perkembangan jiwanya (child’s self contruction) dengan guru sebagai penguat atau penekanan konsep ia dapat. Sehingga semakin siswa sibuk dengan aktivitasnya dalam mencari, menemukan, menyimpulkan berbagai pengetahuan dan keterampilan  belajarnya maka semakin baik proses belajarnya.
  • Eksperimen dan Demonstrasi : Metode ini memang menuntut keaktifan siswa untuk melakukan aktifitas sendiri dengan media yang ada dan dilengkapi dengan prosedur langkah-langkah kerja yang jelas yang telah disusun oleh guru secara sistematis. Sehingga siswa akan memiliki pengalaman tersendiri dari aktifitasnya tersebut. Sebelum melakukan eksperimen ada baiknya, diawali dengan demonstrasi dengan cara memperlihatkan langkah-langkah proses percobaan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga sebelum siswa beraktifitas mereka telah melihat dan mendengarkan rambu-rambu praktik yang akan dilaksanakan sehinga tujuan belajar dapat tercapai.
  • Media Pembelajaran : Dalam konsep Montessori media pembelajaran berpusat pada seluruh aktifitas panca indra karena dengan panca indra ini awal pintu masuknya berbagai pengetahuan dalam otak manusia. Seluruh panca indra harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan fungsinya. Olehkarena itu dalam konsep ini seorang guru harus kreatif mengolah, membuat media pembelajaran dalam bentuk alat peraga, alat praktik, permainan, tulisan disertai gambar, buku atau artikel dengan ilustrasi gambar, video pembelajaran dan segudang  media lainnya sehingga seluruh siswa akan melakukan aktifitas belajar dan proses pembelajaran akan lebih mudah dan menyenangkan. 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar