Minggu, 08 Desember 2013

Browse Manual » Wiring » » » » Cerpen TENTANG CINTAKU

Cerpen TENTANG CINTAKU

Tentang Cintaku

cerpen TENTANG CINTAKU - Syifa
    Aku Sania anak berumur 16 tahun yang memang tidak menyukai tentang cinta. Mau tau kenapa? Karena setahun yang lalu aku memiliki pacar yang sangat setia, namun suatu hari saat temanku sedang bersamaku ia menunjukkan sebuah foto dan video mengenai pacarku yang setia itu bersama dengan wanita lain di sebuah Cafe. Awalnya aku tidak mempercayainya, namun setelah aku tidak sengaja berpapasan dengan dia saat keadaan di mobil yang sopirku kendarai terkena sedikit kemacetan aku melihat mobil sebelahku sedang berbicara dengan lawan jenisnya ketika aku perhatikan ternyata dia adalah pacarku yang ku angap setia. Betapa menyakitkan hatiku saat itu. Keesokkan harinya aku menunjukan sebuah foto berserta mobil pacarku itu yang sedang berbicara di mobil dengan lawan jenisnya. Pacarku yang mulanya membantah akhirnya aku putuskan untuk mendesaknya agar ia mengakui kesalahannya.


    Aku pun memutuskan untuk tidak saling mengenal dia lagi. "Kalau begitu anggap saja kita tidak pernah berkenalan. Dan lupakan semua hal-hal besar hingga kecil dari semua kenangan kita." Kataku padanya sambil mengeluarkan setetes demi setetes air mataku. Dia pun mencoba mengusap air mataku namun ku tolak aku langsung lari sekencang mungkin hingga ku terjatuh. Ia pun tidak mengejarku.Awalnya mengejar, namun ketika ku mulai jauh dia pun tidak mengejarku lagi.Aku terjatuh. "Aduh..." Kataku sambil melihat dengkulku yang tergores sebuah ranting. Datang sahabatku yang bernama Santi. "Ya ampun Nia loe kenapa? Kok bisa gini?." Tanya sahabatku sambil membantuku untuk pulang. Aku pun pulang, banyak SMS dan Misscall dari Riki pacar yang menduai aku.

    Malam hari aku melihat Handphone ku. Dan aku segera membanting Telephone genggamku dan segera mengganti nomor baru. "Mungkin dengan aku mulai nomor baru Riki sudah tidak bisa mengenal dan berkontak lagi dengan aku." Kataku. Akhirnya aku pun membeli nomor baru pada keesokan harinya. Ketika aku membeli nomor baru seseorang remaja sekitar seumuranku. Aku pun membeli nomor baru dan pulang. Sekitar pukul 1 siang aku menonton TV, akan tetapi sku tertidur pulas di depan TV hingga pukul 3. Aku membaca novel kesukaanku, lalu ketukan pintu terdengar dari ruang TV aku pun segera membukakan pintu dan betapa terkejutnya Riki membawa sebuket bunga untukku. "Aku bisa jelasin semuanya kok San." Kata Riki. "Please terima bunga aku dan kita seperti dulu." Katanya lagi. Aku pun dengan pelan menerima bunganya dan apa yang terjadi? Bunga itu aku lempar ke lantai dan aku injak dengan penuh kesal dan benci. "Pergi loe dari kehidupan gw." Kataku menangis sedih dan menutup pintu hingga ia... Terhantam pintu. "Please.. Forgive me... Aku bisa jelasin kok... Please buka pintunya," Katanya. Semenjak kejadian itu dia tak lagi muncul di hidup aku hingga saat ini.

    "Selamat Pagi anak-anak..." Kata Wali Kelas XI. "Selamat pagi bu..." Seru kami semua. "Baik, hari ini kita kedatangan murid pindahan luar negri. Ayuk nak! Tak usah malu-malu." Kata Wali Kelas XI Bu Lina. Lalu anak baru itu masuk dengan wajah malu. Betapa terkejutnya aku dan anak lain khususnya anak perempuan. Ternyata anak baru itu super tampan dan menawan. Anak itu mengenalkan dirinya kepada kami semua. Anak itu duduk di depanku. Bel pun berbunyi kami segera istirahat aku dan Santi menuju kantin sekolah. Kami memesan bakso plus mie. Aku memutuskan yang memesan makanan kami. "Oke Ti, gw pesenin loe ya sekalian gw deh yang bayarin abisnya hari ini gw dikasih uang lumayan lebih sama bokap." Kataku sambil berjalan namun aku tidak memandang arah jalanku aku menoleh ke Santi yang berada di belakang dan....

    BRUK! Aku menabrak Brian cowok baru itu. Buku yang dia bawa jatuh sehingga aku bantu membereskannya. Lalu kejadian pun terjadi tak sengaja aku memegang tangannya karena buku yang kami ingin rapihkan secara bersamaan terpegang. Kami pun saling pandang ya... Sekitar 3 detik dan.. "Sorry gw gak sengaja." Kataku memerah. "Its ok." Katanya. "Gimana karena loe anak baru loe gabung aja sama gw and temen gw di bangku sana?." Tanyaku sambil menunjuk ke bangku aku dan Santi tempati. "Oh ya.. Entar gw deh yang traktir loe." Kataku lagi. "Tapi..." Katanya. "Udah gak usah tapi-tapian." kataku. Aku pun memesan makanan dan minuman. Kami banyak tukar pikiran dan dia meminta nomor hapeku. Setelah pulang sekolah. "Eh gw boleh nanya loe ga Nia?." Tanya Santi. "Nanya apa?." Tanyaku balik. "Tapi janji loe ga marah." "Iya...Gw ga marah." Kataku. "Loe...Mau ga.. Rasain cinta lagi? Ets... Jangan marah ya.. Kan udah janji." "Iya... Gw ga marah... Kayaknya bisa deh.. Kan udah setengah semester gw lupain si Riki." Kataku.

    Kami pun pulang bersama di pertengah perjalanan mobil mewah berhenti di depan kami. "Sania? Santi?." Kata seseorang. "Brian?." Kata kami bersamaan. "Bareng yuk!." "Boleh!." Kataku. Kami pun masuk ke mobil itu. Karena Santi lebih dekat akhirnya Brian dan aku masih di mobil. "Bye!." Kata Brian. "Daa..." Kataku. Kami pun berdua di mobil. "Can.. Eh maksud gw boleh ga gw tanya loe sesuatu?." Tanya Brian. "Sure.. Why not?." Kataku. "Loe.. Udah punya BoyFriend?." Tanya Brian. "Kok ni orang baru pertama ketemu gw udah nanya kayak gitu ya?." Kataku dalam hati. "Hmh...Dulu doang sekarang sih udah Over." Kataku. "Oh.." Katanya. Aku pun sampai di rumahku. Brian membukakan pintuku dan mengucapkan selamat tinggal. Malam hari sebelum aku tidur aku dapat SMS dari Brian.Isinya:

    "Besok jam 7 malem ketemuan ya di Cafe pertigaan deket rumah Loe."

    Aku pun membalasnya dengan kata. "Yes!." Keesokannya kami bertemu di Cafe itu. Betapa senangnya aku karena tempat yang dia sediakan untuku sangat romantis. Aku pun di persilahkan duduk. "Gimana? Loe seneng?." Tanyanya. Setelah itu kami dengar alunan lagu romantis. "Gw seneng banget." Jawabku. Aku pun di ajak berdansa dengan Brian. Ketika aku sedang berdansa muncul seorang laki yang memisahkan kami. Siapa dia? Ya!! Dia adalah Riki. "Riki?." "Ya.. Ini aku Nia." katanya. "Oh.. Jadi ini yang nyakitin Nia." Kata Brian. "Ko loe tau?." Tanyaku. "Gw tau dari Santi." Kata Brian. "Please Nia....Aku masih ga bisa lupain loe." Kata Riki. "Pergi! Gw gak mau liat muka loe di hadapan gw! Gw sudah terlanjur melupakan loe. Tapi kenapa loe datang di kehidupan gw lagi? Udah cukup loe nyakitin hati kecil gw!." Kataku yang langsung pergi meninggalkan tempat.

    "Nia! Wait! Gw bakal nyusul loe!." Kata Brian. "Aku juga." Kata Riki. Aku pun duduk di sebuah bangku panjang dan menangis. "Kenapa seseorang yang gw sudah lupain kembali lagi?." Kataku sambil mengeluarkan air mata perih. Lalu ada dua tangan yang menyodorkan 2 tissue. Aku bingung mau mengambil Tissue yang mana. Ketika aku lihat. Ternyata yang satu tangannya Brian dan satunya lagi Riki. Aku memutuskan untuk mengambil punya Brian. Riki tetap berkata hal yang sama. "Aku bisa jelasin semua." Kata Riki. Aku pun berkata. "Ok apa yang mau lo katakan." Kataku. "Sebenarnya aku emang selingkuh. Tapi... Aku gak bisa bohongin semua aku suka sama kamu, jadi perempuan itu aku gak bisa cintain walaupun aku paksa." Katanya. "Well...Terpaksa? Kenapa loe masih aja pacaran waktu itu?." Tanyaku sambil mengusap air mataku. "Aku gak tau..Tapi kalau kamu mau balikan dengan aku, aku janji akan bahagiain kamu." Kata Riki. "Loe mau tau cara bahagiain gw gimana?." Tanyku. "Iya." Katanya sambil memandang mataku. "Tinggalin gw dan jangan pernah deket gw lagi. Ayuk Brian gw mau pulang." Kataku menggandeng Brian dan pergi.

    "Kenapa? Kenapa Nia ga mau sama gw lagi? Niaaaaaaaaaaa....." Kata Riki dengan teriak memanggil namaku. Di Mobil Brian aku terdiam. "Forget it! Masih banyak laki-laki yang lebih baik dari dia. Loe belum tau bahwa ada laki yang mencintai loe. Yaitu gw." Kata Brian sambil memegang tangan Nia. "Maaf Brian gw ga bisa jawab sekarang. Gw butuh waktu. Sekitar 2 hari." Kataku. "Ok gw ngerti. Gimana di Taman dekat rumah gw. Di sana loe bisa jawab semua pertanyaan gw." Kata Brian. "Iya.. Gw mau kok ke sana." Kataku. Jujur aku sangat bingung. Apa aku harus memulainya dengan baru? Aku pun meminta pendapat dari sahabatku Santi dia pun berkata aku harus mencoba. Aku tidak boleh masuk ke dalam jurang dan tidak mau berusaha bangkit dan naik ke atas lagi.

    Tibanya hari itu aku ke Taman dekat rumah Brian. "Hai Nia!." Sapa Brian. "Hai!." Kataku. "Ini ada bunga dari gw buat loe kalau loe nerima gw loe ambil bunga ini, terus loe hirup bunga ini dari dalam. Tapi kalau loe tolak gw lo ambil bunga ini, terus loe lempar jauh-jauh." Katanya. "Baik..." Kataku. Aku pun segera mengambilnya dan langsung menghirup bungan mawar merah kesukaanku.Aku pun memiliki kekasih yang sangat baik, dan penuh perhatian. Aku senang sekali. Dan Riki... Dia ngerti.. Dia bilang dia senang jika aku senang.. Dan aku... Saat ini aku sudah memiliki 2 anak dari hasil perkawinan aku dan Brian. Yang pertama bernama Annisa Maura Syaputri dia pintar dan kulitnya putih. Yang kedua Melina Katania dia anak agak manja dengan ayahnya... Dan semua berakhir bahagia.

***


Tentang Penulis:

Nama    : Syifa
E-mail    : syifaabdat@yahoo.com
Hobby    : Menulis, membaca, bermain Internet, dan berenang
Thanks ya aku harap kalian dapat menerima cerpenku dengan baik..Makasih jika bisa di Publish di Internet Makasih banyak....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar