Senin, 28 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
dan
»
di
»
indonesia
»
navigasi
»
perkembangannya
»
teknologi
»
teknologi navigasi dan perkembangannya di Indonesia
teknologi navigasi dan perkembangannya di Indonesia
Peran Teknologi Navigasi Terhadap Perkembangan Transportasi di Indonesia
1.1 Latar Belakang:
Ilmu pengetahuan saat ini mengalami perkembangan yang pesat, perkembangan tersebut mulai dari perkembagan pola pikir manusia hingga manusia mampu menciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memudahkan kerja manusia dan mampu menggantikan peran manusia. Hasil dari pemikiran manusia ini memungkinkan manusia untuk menemukan terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari hasil pemikiran manusia adalah penemuan mengenai alat navigasi. Pengertian dari alat navigasi adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan arah dalam dunia maretime(). Sejak dulu sebelum teknologi berkembang manusia masih menggunakan alat-alat sederhana yang mereka ciptakan untuk mempermudah dan membantu mereka dalam melakuakan suatu pekerjaan. Teknologi sendiri diartikan sebagai Istilah yang dapat dipandang sebagai produk dan proses nilai tambah untuk meningkatkan dan mempermudah pelaksanaan hasil, maka manusia menciptakan suatu instrument yakni teknologi ( M.Sahari, 2008:9) Teknologi sebagai produk berarti perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak (software) yang merupakan hasil aplikasi dari proses teknologi. Teknologi sendiri berkembang secara universal dalam artefak sejarah menunjukkan perkembangan teknologi yang intensif telah terjadi ribuan tahun yang lalu, perkembangan sains dan teknologi sendiri mengikuti evolusi struktu r (Benny A Pribadi dan yuni Katrin, 2004:10)
Manusia sudah mengenal keberadaan sistem navigasi dengan menggunakan pedoman benda-benda angkasa alamiah yaitu bulan, bintang, dan matahari manusia pada zaman dahulu tidak hanya menggunakan bintang, bulan dan matahari sebagai penunjuk navigasi saja mereka juga menggunaknnya sebagai penunjuk waktu.( William Caper,2008:25)
Selain itu seiring dengan perkembangan zaman maka alat navigasi dibedakan menjadi beberapa tipe atau model yakni,
1. Kompas
Kompas merupakan salah satu penemuan penting dari perkambaangan ilmu pengetahuan manusia, kompas adalah salah satu alat navigasi yang mampu menentukan arah keberadaan seseorang dan mampu menunjukkan arah. Penemuan kompas pertama adalah kompas magnetik, kompas ini merupakan hasil penemuan mengenai medan magnet besar yang berada di dalam bumi, yang diduga akibat dari pergeseran inti cair dan semi cair yang berada dalam pusat bumi. (150 fahrul). Kompas ini pertama kali ditemukan pada abad ke-6 dan ditemukan oleh orang Cina kemudian digunakan oleh orang Eropa yakni Christoper Columbus yang menggunakan kompas sebagai alat navigasi pengganti alam, sehingga Christoper Columbus mampu menemukan benua Amerika()
2. Peta
Peta merupakan perlengkapan utama dalam penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu.
3. Radar
Radar adalah merupakan singkatan yang diciptakan di tahun 1940 untuk radio detection and ranging. Yang menjelaskan bagaimana radar berfungsi. (). Radar banyak digunakan untuk transportasi udara seperti pesawat terbang, karena sistem navigasi ini merupakan alat yang mampu mendeteksi sinyal gelombang radio berfrekuensi tinggi dan radar digunakan sebagai alat untuk mendeteksi keberadaan pesawat ketika sedang mengudara.
4. GPS(Global Positioning System)
Global Positioning System (GPS) merupakan perkembangan alat navigasi dari kompas, dan radar. Alat ini pertama ditemukan oleh Ivan Getting dan Brad Parkinson. GPS funginya hampir ssama dengan kompas maupun radar namun GPS telah lebih berkembang karena GPS dapat menunjukkan posisi dimana si pengguna berada dengan bantuan satelit luar angkasa. Satelit ruang angkasa akan memberikan sinyal radio dengan kecepatan tinggi dan sama dengan kecepatan sinar cahaya (186.000 mil atau 300.000 km per detik) (Sindoro, Aleksander, 2006: 241) dan koordinat posisi dimana GPS tersebut digunakan kemudian GPS akan menyimpan informasi tersebut dan diubah menjadi sebuah peta elektronik yang akan disimpan di dalam memori alat penerima. Hal ini akan membantu orang dalam menemukan titik koordinat suatu wilayah atau tempat.
Alat navigasi tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan arah mata angin maupun sebagai alat untuk menentukan koordinat suatu lokasi, sistem navigasi sudah dipergunakan oleh bangsa Mesir kuno sebagai alat untuk pelayaran dan kemudian dikembangkan lagi oleh bangsa-bangsa lain. Di Indonesia sistem navigasi telah digunakan sebagai alat bantu trasportasi, baik transportsi darat, udara, maupun air. Dalam perjalanan perkembangan navigasi telah memberikan dampak posirif dan negative terhadap sistem transportasi di Indonesia maupun Negara lain. Diasmping memberikan kemudahan kepada manusia alat navigasi juga dapat memberikan kesulitan kepada manusia karena penggunaan teknologi navigasi ini disamping membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan dalam pengerjaannya serta sangant rumit dalam proses pembuatannya.
Rumusan masalah :
1. Apa Definisi Navigasi?
2. Bagaimana teknologi navigasi berkembang?
3. Bagaimana peran teknologi Navigasi terhadap bidang Trasnportasi di Indonesia ?
Tujuan :
1. Mengetahui apa pengertian dari Navigasi
2. Mengetahui kegunaan teknologi navigasi dengan alat transportasi di Indonesia
3. Mengetahui peran teknologi navigasi dalam bidang transportasi di Indonesia
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian mengenai Navigasi
Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata navis yang artinya perahu atau kapal dan agake yang artinya mengarahkan, secara harafiah artinya mengarahkan sebuah kapal dalam pelayaran. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan zaman kata ‘navigasi’ tidak lagi hanya digunakan dalam dunia maritime tetapi sering juga digunakan di daratan dan udara. Navigasi adalah cara menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta.
Navigasi erat hubungan nya dengan arah dan berpergian. Pada zaman dahulu, orang orang banyak menggunakan Navigasi alam pada saat berpergian agar tidak tersesat dalam perjalanannya dan dapat menemukan jalan kembali ke titik asal. Saat manusia belum mengenal tentang teknologi navigasi mereka masih menggunakan media alam seperti menggunakan pedoman benda-benda angkasa alamiah yakni bulan, matahari, dan bintang, namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka Navigasi alam bisa merupakan gugusan bintang, gunung, pohon, sungai, mata angin, dan lain sebagainya. Seorang pelaut selalu menggunakan teknik navigasi perbintangan pada zaman dahulu untuk mengetahui arah mana dan posisi mereka saat berlayar di lautan luas tanpa batas. Selain itu navigasi juga sangat berperan penting dalam membantu manusia di bidang pertanian karena manusia sebelum mengenal teknologi masih menggunakan alam sebagai alat navigasi mereka, dengan bantuan dari alam yang berdasar pada benda angkasa ilmiah mereka mapu untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanami sawah dan lading mareka dan mereka juga menggunakannya untuk menentukan waktu dan juga untuk kepentingan yang berkaitan dengan sistem kepercayaan mereka. Penciptaan teknologi biasanya membutuhkan bantuan di bidang ilmu pengetahuan, dan sebaliknya teknologi sangat diperlukan dalam untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan. Kebutuhan timbale balik inilah yang kemudian menumbuhkan proses interaksi antara sains dan teknologi ( M. Sahari,2008: 46 )
Untuk mendalami ilmu navigasi, teknik dan penggunaan alat bantu seperti Kompas, Peta, Radar, dan Global Positioning System (GPS). Selain itu, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah membaca medan perjalanan dan tanda-tanda alam maupun buatan manusia sebagai penunjuk arah.
Alat navigasi berkembang seiring dengan perkembangan akal pikiran manusia dan dengan perkembangan teknologi, sehingga manusia dapat mempermudah aktivitas mereka karena teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari manusia dalam menentukan waktu dan memberikan efisiensi tenaga bagi manusia. Alat navigasi sendiri terbagi atas beberapa macam dan mempunyai fungsi yang berbeda diantaranya adalah:
2.1.1 Navigasi darat
Prinsip kerja Navigasi darat Pada prinsipnya navigasi darat adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada di medan sebenarnya yang diproyeksikan pada peta, Kompas, serta GPS(). Nafigasi darat ini biasanya digunakan oleh manusia sebagai penunjuk lokasi dan sebagai pemandu arah, penggunaan selain itu alat navigasi darat juga digunakan dalam menempuh perjalanan di jalur darat dan biasanya mereka menggunakan alat transportasi kendaraan bermotor seperti mobil, kereta api, tank, bus, kendaraan militer . Transportasi darat yang menggunakan teknologi navigasi ini biasanya merupakan kendaraan yang memiliki teknologi canggih karena dalam kegunaanya navigasi GPS ini memerlukan beberapa spesifikasi khusus dalam penerapan dan menjalankan GPS Sesuai dengan tujuan pembangunannya, teknologi satelit navigasi GPS telah menjadi satu teknologi yang relatif mudah dan murah untuk mewujudkan posisi geografis dan waktu. Walaupun, tentu ada suatu keterbatasan antara biaya yang diinvestasikan dengan ketelitian (presisi, precision, internal accuracy) dan ketepatan (akurasi, accuracy, reliability) yang akan diperoleh (Seeber 1993, p. 324-326). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil survai GPS terutama adalah jenis peralatan dan metoda pengukuran serta metoda pengolahan data yang digunakan. Selain itu navigasi darat juga memakai Kompas, kompas ini merupakan alat navigasi yang pertama digunakan oleh manusia selain menggunakan navigasi alam dan kompas merupakann penyempurnaan dari navigasi alam tersebut. Kompas sendirimerupakan alatyang mampu meneetukan arah dimana si pengguna berada dengan mampu menunjukkan arah utara dan selatan. Kompas ini biasanya dipakai dalam perjalanan yang menyusuri hutan atau daaerah pedalkaman yang sulit dijangkau oleh sinyal radio, sehingga kebanyakan manusia yang menggunakannya ketika dia berada di daerah yang belum pernah mereka lewati atau datangi sebelumnya.
2.1.2 Navigasi sungai
Navigasi sungai adalah teknik untuk menentukan kedudukan secara tepat dalam perjalanan penyusuran sungai. Perbedaan yang mendasar antara navigasi sungai dan navigasi darat terletak pada acuan dasar untuk menentukan kedudukan. Pada navigasi darat, yang diambil sebagai acuan dasar adalah bentuk permukaan fisik bumi yang digambarkan oleh garis kontur, sedang pada navigasi sungai acuan dasarnya adalah bentuk dari tepi kiri dan kanan sungai, yaitu belokan-belokan sungai yang tergambar di peta.
Perlengkapan Navigasi yang biasa digunakan di dalam perjalanan sungai antara lain sebagai berikut:
a. Peta
Ada dua macam peta yang digunakan yaitu:
1. Peta situasi sungai, peta ini tidak mempunyai garis kontur, yang tergambar adalah sungai dan desa yang ada di sepanjang daerah aliran sungai. Skala peta yang dipakai sebaiknya 1:50.000 atau 1:25.000, yang cukup jelas menggambarkan kondisi fisik sungai. Peta ini umumnya dibuat oleh perorangan yang pernah tinggal atau melakukan survey dan pemetaan disepanjang sungai tersebut.
2. Peta topografi, mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan peta situasi karena dapat membantu membaca kondisi alam di sekitar sungai seperti berupa rawa, tebing, bukit maupun pegunungan.
Menentukan Kedudukan Pada Peta
Dilakukan dengan cara bergerak menyusuri sungai sambil memperhatikan perubahan arah belokan sungai, dibantu dengan tanda-tanda alam tertentu yang terdapat disepanjang sungai. Ada dua cara yang dapat dipakai untuk menentukan kedudukan:
a. Dengan Bantuan Tanda-Tanda alam
Misalnya kita sedang melakukan penyusuran sungai dari titik A ke titik B, kemudian pada suatu tempat dijumpai sebuah muara anak sungai di sebelah kiri, untuk menentukan kedudukan pada saat ini adalah: Lakukan orientasi peta, kemudian amati sekitar medan dengan teliti, ukur sudut kompas (azimuth) dari lintasan sungai pada belokan di depan dan di belakang dengan menggunakan kompas, ingat tanda alam sebelumnya yang terdapat di belakang ( misalnya di belakang kita terdapat sebuah delta) dan lihat juga tanda alam di depan (misalnya belokan sungai ke arah kiri), kemudian gambar situasi sungai yang telah di dapat, kemudian cari padanannya pada peta (perlu diketahui bahwa delta yang terdapat pada sungai adalah delta yang cukup besar, tidak tertutup pada saat banjir, dan di tumbuhi pepohonan, jika tidak memenuhi persyaratan tersebut tidak akan digambarkan pada peta.) apabila masih kurang jelas, maka perlu dilakukan penyusuran sampai pada tanda alam berikutnya yang dapat lebih memperjelas kedudukan kita.
b. Membuat Peta Sendiri
Teknik pelaksanaannya yaitu dengan penaksiran jarak dan pengukuran sudut kompas (azimuth). Sebelum melakukan cara ini, sebaiknya mata kita di latih dahulu untuk menaksir jarak, misalnya untuk jarak 50 meter atau 100 meter. Cara termudah adalah dengan berlatih di jalan raya dengan bantuan sepeda motor atau mobil yang penunjuk jaraknya masih berlaku dengan baik, dapat juga dengan bantuan tiang listrik (setiap 50 meter), patok kecil di sepanjang jalan raya (100 meter). Jika mata sudah terlatih, dapat dipraktekkan pada jalan dalam kota yang banyak belokannya. Untuk sungai di daerah hulu yang sempit dan banyak tikungannya, maka di pakai patokan jarak setiap 50 meter dengan sisa ukuran terkecil adalah 10 meter. Sedangkan untuk sungai di daerah tengah dan hilir yang relatifr lebih lebar dan lurus (kecuali pada daerah meander), atau jari-jari belokan besar (sudut belokannya relatif kecil untuk jarak 100 meter), maka dipakai patokan jarak setiap kelipatan 100 meter dengan sisa ukuran terkecil 25 meter.
Jadi kita membuat sungai menjadi sebuah batang yang terdiri dari banyak ruas panjang dan pendek, yang berbelok-belok sesuai dengan sudutnya. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan sungai adalah : sediakan peralatan yang diperlukan, buat tabel pada kertas yang terdiri dari dua kolom, kolom pertama untuk derajat (azimuth)dan kolom kedua untuk jarak (meter). Jika ingin lebih teliti dapat ditambahkan dua kolom lagi, yaitu untuk lebar sungai dan keterangan yang diperlukan (misalnya jika ada penyempitan, batu besar di tengah sungai, tebing terjal di kiri dan kanan sungai dan lainnya), bidik kompas pada awal pergerakan, dan taksir jaraknya dengan mata yang sudah terlatih, isikan hasil bidikan pada kolom 1 dan 2, jika menggunakan perahu sebaiknya dilakukan dari tengah sungai, hitung jaraknya sambil bergerak maju setiap 50 dan 100 meter. Setelah sampai pada batas yang telah ditentukan dari ruas sungai, lakukan pembidikan dan taksirkan jaraknya kembali, ulangi sampai melampaui 3 belokan sungai, kemudian buat gambar sungai tersebut berdasarkan hasil catatan yang ada pada tabel, skala dapat di misalkan 1 cm untuk 100 meter atau lebih kecil lagi, kemudian cari padanan atau bentuk yang mirip dari gambar sungai yang kita buat dengan peta sungai yang kita bawa, dengan demikian kedudukan kita di peta dapat ditentukan yaitu pada titik terakhir yang kita buat, jika belum di dapat juga ulangi sampai beberapa belokan lagi.
c. Kompas
Digunakan untuk menentukan sudut belokan-belokan sungai, kompas bidik dan kompas orienteering dengan keakuratan yang baik dapat digunakan untuk keperluan menentukan arah dan menentukan tata letak tempat.
d. Altimeter
Altimeter bukan merupakan peralatan yang paling utama untuk menentukan posisi, tetapi lebih tepat untuk mengetahui gradien sungai, yaitu beda tinggi antara dua titik di sungai dalam jarak 1 km (contoh gradien sungai 9 m/km, yaitu beda tinggi 9 m antara dua titik yang berjarak 1 km). Karena perbedaan tinggi pada penurunan sungai relatif kecil untuk tiap km panjang sungai, maka sebaiknya digunakan altimeter yang cukup teliti, misalnya dengan kemampuan membaca perbedaan tinggi sampai 10 meter (sebagai gambaran, untuk sungai yang berarus deras dan banyak air terjunnya, perbedaan sungai rata-rata untuk tiap kilometer hanya sekitar 40 meter).
2.1.3 Navigasi laut
Navigasi laut adalah sejumlah teknik dan peralatan yang digunakan dalam melakukan perjalanan atau aktivitas di laut, navigasi yang banyak dipakai dalam perjalanan di laut adalah kompas, peta dan GPS. Laut merupakan tempat trasportasi yang sangat popular pada masa abad pertengahan, yakni antara abad ke-15 sampai abad ke-16. Penggunaan alat navigasi laut diperuntukan bagi para pelaut yang akan menuju suatu tempat dengan menggunakan laut sebagai jalan trasportasi mereka, penggunaan Kompas disini berperan sebagai alat penunjuk arah bagi para pelaut sedangkan peta digunakan sebagai penunjuk jalan dan dipakai untuk mengetahui medan yang akan dilalui. Navigasi laut ini hamper sama dengan navigasi darat maupun navigasi sugngai karena semua model alat navigasi pada umunya memeliki fungsi yang sama yakni digunakan untuk membantu manusia dalam menemukan atau sebagai petunjuk arah perjalanan mereka.
Navigasi laut banyak dipakai di kapal laut sebagai sarana pengaman dan sebagai alat penunjuk jalan maupun alat komunkasi ketika berada di tengah hamparan laut, banyak kapal-kapal yang menggunakan alat navigasi laut seperti kompas, peta, rada maupun GPS sebagai sarana alat bantu mereka ketika mengarungi lautan lepas
2.1.4 Navigasi Udara
Perkembangan teknologi navigasi tidak hanya pada alat navigasi darat,dan laut saja tapi navigasi juga berkembang di transportasi udara. Sejak manusia mengarungi belahan bumi dan benua serta samudra dengan menggunakan berbagai sarana transportasi baik darat maupun laut, kebutuhan untuk mengatur perjalanan menggunakan sistem navigasi dari waktu ke waktu terus berkembang sehingga menciptakan alat navigasi yang lebih canggih. Perkembangan alat navigasi udara disebabkan karena perkembangan alat trasnportasi, yang dahulunya manusia melakukan perjalanan menggunakan alat trasnportasi darat maupun laut, kini manusia telah menciptakan alat trasnportasi baru yakni alat transportsi udara yang petama ditemukan oleh Orvile Wright dan Wilbur Wright pada tahun 1903 yang berhasil menciptakan pesawat terbang ( Ririf, 2011: 124). Setelah ditemukannya alat trasportasi udara ini maka banyak manusia yang menggunakan nalat trasportasi udara karena disamping jarak waktu yang ditempuh menjadi lebih cepat daripada alat trasnportasi yang lainnya dan alat trasnportasi udara dapat menjangkau medan-medan yang sulit ditempuh oleh alat trasportasi lainnya. Dalam penggunaanya alat trasportasi udara memiliki sistem navigasi yang hamper sama dengan navigasi pada alat trasportasi lainnya, namun navigasi yang terdapat pada trasnportasi udara ini lebih cenderung modern dan canggih diantaranya menggunakan radar dan GPS yang mutakhir sekaligus pemandu yang akurat dan terukur dan senantiasa dikembangkan, selain itu penggunaan alat navigasi ini memanfaatkan gelombang radio sebagai alat pendeteksinya.
2.2 Perkembangan Teknologi Navigasi
Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat khusunya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam memudahkan kinerja dan aktivitas manusia dalam bekerja, perkembangan teknologi yang dihasilkan manusia saat ini merupakan peran akal dan pikiran manusia itu sendiri dalam menciptakan suatu penemuan-penemuan baru, salah satu teknologi yang dikembangkan oleh manusia adalah teknologi navigasi. Teknologi ini berkembang akibat dari adanya pemikiran manusia yang mampu menghasilkan sebuah alat bantu manusia dalam menentukan arah dan koordinat suatu lokasi. Teknologi navigasi pada awalnya hanya berkembang di pikiran manusia dan masih belum menciptakan alat dan pengtahuan itu hanya berada di pikiran manusia karena mereka mengenal navigasi melalui alam yakni menggunakan Matahari, bulan dan bintang untuk membantu kegiatan sehari-hari mereka.
Teknologi navigasi dibedakan menjadi 2 bagian yakni navigasi kuno dan navigasi modern, navigasi kuno berpusat pada ilmu perbintangan dan gejala alam yang telah banyak dipelajari manusia dan kemjudian berkembang menjadi kompas, sedangkan teknologi navigasi modern berpusat kepada perkembangan kompas menjadi lebih sempurna dan kemudian berkembang menjadi navigasi radar dan pada akhirnya menjadi teknologi navigasi berbasis melalui alat yang bernama GPS (Global Positioning System ). Perkembangan teknologi navigasi sangat berkembang pesat dalam kehidupan manusia, dari manusia sebelum mengenal teknologi sampai masusia mengenal teknologi dan mampu menciptakan terobosan baru dalam bidang teknologi, khususnya teknologi navigasi yang saat ini berkembang sangat pesat dan modern. Peralatan navigasi yang dibuat manusia dalam perkembagnannya saat ini memiliki beberapa aspek yang sangat modern baik itu navigasi di bidang transportasi laut, darat maupun udara. Perkembangan teknologi navigasi pada awalnya dimulai dari peradaban bangsa Mesir dan India, kemudian teknologi navigasi berkembang pesat kesejumlah darah di belahan bumi dengan sangat cepat karena teknologi navigasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia.
1. Ilmu Perbintangan
Gambar : Rasi Bintang yang digunakan manusia sebagai alat navigasi |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar